PETIKAN HIKMAH DARI BUKIT SHOFA MARWA
Kisah Perjuangan LuarBiasa dan Allah berikan pertolongan yang luarbiasa pula. Baca dan Ambil Hikmah dari cerita artikel ini


PETIKAN HIKMAH DARI BUKIT SHOFA MARWA
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ “Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i di antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu persembahan dengan kerelaan hati, maka Sesungguhnya Allah Maha mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 158) Peristiwa bersejarah yang sangat mashur dikalangan umat islam pada khususnya ialah peristiwa yang terjadi diantara bukit shofa marwa, ketika bunda siti hajar tertatih-tatih berusaha mencari seteguk air untuk putra semata wayangnya ismail yang masih bayi menangis tiada henti ketika rasa lapar dahaga mengusik dirinya dan sang bunda ditengah teriknya panas gurun pasir yang kita kenal saat ini dengan kota makkah, bekal yang mereka bawa telah habis bahkan setetes air pun tiada. Sang bunda Siti Hajar berusaha mencari seteguk air sambil menengok kanan kiri dengan penuh harap melihat keberadaan mata air. Kemudian dengan langkah panjang yang tertatih-tatih beliau melihat seakan-akan di ujung bukit terdapat mata air, dan bukit tersebut ialah shafa. harapannya pun pupus karena ternyata itu hanyalah fatamorgana semata dan kemudian beliau menengok di bukit sebelahnya yaitu di bukit Marwa, bunda siti hajar pun segera berlari menghampirinya dan ternyata air itu juga fatamorgana. Tidak menyerah begitu saja, beliau terus berlari memastikan keberadaan air di kedua bukit Shofa Marwa dengan penuh harap kepada sang ilahi robbi. Hingga tepat di tujuh kali perjalanan antara kedua bukit shafa dan Marwa, akhirnya ketika berada di bukit Marwah, beliau melihat pancaran mata air justru keluar dari kaki sang putra, Ismail yang ketika itu sedang menangis dengan kakinya dihentakkan ke tanah, Maha Besar Allah swt. atas kesabaran Siti Hajar memancarkan sumber mata air dari hentakkan sang putra. Siti Hajar pun segera berlari dan menghampiri sang putra sembari menangis tersedu-sedu melantunkan lafadz tasbih tahmid dan takbir sebagai ungkapan syukur yang mendalam atas keajaiban yang terjadi pada putranya yang tercinta. Sebagai mukjizat dari Alloh SWT pancaran air itu hingga saat ini masih terus mengalir dan dimanfaatkan oleh para jamaah umroh maupun haji yang dikenal dengan sebutan air zam-zam. Kisah peristiwa begitu epik yang disajikan oleh Alloh SWT ini mengandung banyak hikmah yang bisa kita ambil dari berbagai sudut pandang, diantaranya ialah korelasi antara ikhtiar dan tawakal. Mungkin terkesan aneh meskipun fenomena seperti dalam kisah tersebut sering terjadi di tengah kehidupan manusia, bagaimana tidak? Bunda Siti Hajar berusaha semaksimal mungkin mencari air kesana kemari untuk putranya Ismail, alhasil air pun dipancarkan oleh sang khalik Alloh SWT dari tanah hentakan kaki ismail. Pada intinya buah dari hasil ikhtiar yang dilakukan seringkali tidak sesuai dengan usaha yang dikerjakan. Bicara dari sudut pandang teologi akidah kita bisa menganalisa bahwa Alloh sebagai Tuhan penentu segalanya hanya menginginkan kita terus berikhtiar dalam berbagai aspek usaha yang dilakukan, kemudian bertawakal atau pasrah untuk hasil yang PASTI akan diberikan oleh Alloh SWT sang maha adil bijaksana dan pastinya selalu menepati semua janji-Nya.
Ust. H. Nur Hamid Sholeh., LC
1/7/20251 min read