“Takut umroh karena banyak dosa?” Inilah Jawaban yang Menyejukkan Hati
“Saya ingin umrah, tapi takut. Takut tak diterima. Takut dosa saya banyak. Takut terkena adzab di sana.” Kalimat ini terdengar dari mulut orang-orang yang dalam diamnya menyimpan rindu besar ke Tanah Suci. Tapi kerinduan itu tertahan oleh rasa takut. Bukan takut kehilangan harta atau tenaga, tapi takut karena merasa terlalu kotor untuk menghadap Allah di rumah-Nya. Pertanyaannya, benarkah rasa takut seperti ini harus dipelihara? Apakah kita perlu menunggu sampai benar-benar “suci” untuk bisa umrah? Takut yang Menjauhkan, Bukan Takut yang Menyelamatkan Rasa takut kepada Allah adalah bagian dari iman. Tapi ada dua jenis takut: satu yang mendekatkan, satu lagi yang menjauhkan. Takut yang baik akan membuat kita taubat dan memperbaiki diri. Tapi takut yang buruk justru membuat kita menjauh dari ibadah, dari masjid, bahkan dari Baitullah. Jika rasa takut membuat kita menunda umrah, padahal mampu, maka bisa jadi itu adalah bisikan syaitan yang menyamar menjadi "kerendahan hati". Padahal Allah berfirman: "Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa." (QS. Az-Zumar: 53) Tanah Suci: Tempat Rahmat, Bukan Adzab Tanah Suci bukan tempat untuk menghukum mereka yang berdosa. Justru di situlah tempat terbaik untuk meminta ampun. Nabi ﷺ bersabda: "Umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya." (HR. Bukhari & Muslim) Kalau pun seseorang wafat di Tanah Suci, itu bukan adzab, tapi kemuliaan. Ia akan dibangkitkan dalam keadaan ihram, penuh cahaya, sebagaimana sabda Nabi. Allah Tidak Menunggu Kita Suci, Tapi Mau Disucikan Jangan tunggu sempurna untuk datang ke Baitullah. Justru di sanalah tempat kita bersimpuh, menangis, dan memohon dibersihkan. Allah tidak memanggil yang suci, tapi siapa pun yang mau datang dengan hati yang tunduk dan rindu. Datanglah bukan karena kau sudah bersih. Tapi karena kau ingin dibersihkan.”
Ust. H. Nur Hamid Sholeh, Lc
8/15/20251 min read
My post content