MENGENAL BAU BAKAR AS-SHIDDIQ

Sahabat Nabi Muhammad SAW

Tentang Abu Bakar Ash-Shiddiq

Salah satu sahabat Nabi yang paling dekat ialah Abu Bakar, bahkan beliau disemayamkan bersanding dengan baginda nabi Muhammad SAW. Selain itu beliau juga sebagai mertua Nabi atas pernikahan dengan putrinya yaitu Sayidah Aisyah RA. Tentu nama Abu bakar As-Shiddiq sudah tidak asing lagi bagi umat islam, terutama para jamaah haji dan umrah yang berkunjung ke madinah sudah tentu diagendakan untuk beziarah ke makam baginda Nabi, Abu Bakar dan Umar serta para sahabat nabi yang makamnya berada di Baqi Ghorqod. Abu Bakar lahir dengan nama Abdullah bin Abu Quhafah at-Taimy. Sedangkan nama Abu Bakar merupakan julukan karena orang yang paling dini memeluk islam dari golongan pria dewasa, Bakr dalam bahasa arab berarti yang pertama. Sementara ibunya bernama Ummu al-Khair (sebetulnya bernama Salma binti Sakhar). Nasab Abu Bakar dari bapaknya ditarik ke atas, maka akan bertemu dengan garis keturunan Nabi Muhammad pada Murrah bin Ka’ab. Beliau lahir di Makkah lebih kurang dua tahun enam bulan setelah Tahun Gajah. Dari situ bisa diketahui bahwa Abu Bakar lebih muda 2,5 tahun dari Nabi Muhammad. Abu Bakar berasal dari keluarga pedagang yang kaya. Hal itu yang memengaruhi kehidupannya sehingga kelak ketika dewasa dia menjadi pedagang yang sukses. Keluarga berada juga membuat Abu Bakar menjadi pribadi yang terpelajara. Ia kerap kali pergi ke luar Makkah, ke Yaman, Syam, dan tempat lainnya. Adapun gelar Ash-Siddiq menurut pendapat yang masyhur, disematkan di belakang nama Abu Bakar setelah terjadinya peristiwa Isra Mi’raj. Beliau langsung membenarkan kisah Nabi Muhammad tentang Isra Mi’raj, sementara yang lainnya meragukannya dan bahkan tidak mempercayainya. Bagi mereka Isra Mi’raj perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian berlanjut ke Sidratul Muntaha dalam waktu satu malam adalah sesuatu yang mustahil terjadi. Akan tetapi, Abu Bakar mempercayai Nabi Muhammad dan semua khabar yang datang dari langit tanpa meragukan sedikit pun. Tidak hanya sebagai pertama kali yang masuk islam, yang paling banyak menginfaqkan hartanya untuk islam pada awal perjuangan islam, tapi beliau juga sebagai kholifah (pemimpin) pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, dalam kurun waktu 2 tahun Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki banyak prestasi, di antaranya: ● Menumpas kaum murtad ● Mendirikan Baitul Mal ● Mendistribusikan zakat ● mengembangkan wilayah islam ● Anggota nabi palsu ● Menyusun dan menulis mushaf Alquran ● Membangun pemerintahan yang tertib ● Menanamkan budaya musyawarah ● Mengatasi krisis dan perpecahan dalam agama Islam ● Meneguhkan otoritas Islam Kalau kita ringkas sikap mulia beliau diantara adalah membuka diri jika ada kesalahan, minta diingatkan, bahwa jabatan hanyalah wasilah dan jabatan bukan menjadi tujuan utama. Semoga negeri ini akan muncul Pemimpin yang berkarakter sejati seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.

Ust. H. Nur Hamid Sholeh., LC

2/13/20251 min read